PID Polda Kalbar
Detail LaporanPolda Kalbar Kedepankan Humanisme: Tahanan Nikah di Masjid Mapolres Kayong Utara
KAYONG UTARA, Polda Kalbar – Sebuah pemandangan mengharukan sekaligus tak biasa tersaji di Mapolres Kayong Utara pada Selasa, 22 Juli 2025 pukul 09.48 WIB. Seorang tahanan berinisial AJ diizinkan keluar sementara dari ruang tahanan untuk melangsungkan pernikahan di Masjid Asmaul Husna 99, yang berlokasi di lingkungan Mapolres Kayong Utara.
Pernikahan tersebut dilaksanakan berdasarkan surat permohonan resmi dari pihak keluarga. Pihak kepolisian menyetujui permohonan tersebut setelah melalui berbagai pertimbangan dan prosedur keamanan yang ketat.
Dengan mengenakan pakaian rapi namun tetap diborgol secara prosedural, AJ menjalani ijab kabul di hadapan penghulu, keluarga, dan petugas kepolisian. Momen tersebut menjadi haru ketika AJ melafalkan akad nikah dengan suara tegas namun penuh emosi, membuktikan bahwa meski berada dalam keterbatasan, cinta tetap menemukan jalannya.
Pengamanan dan pengawalan dilakukan ketat oleh tujuh personel kepolisian Polres Kayong Utara. Pihak Polres Kayong Utara menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk pelayanan humanis, selama tetap sesuai hukum dan dalam pengawasan ketat aparat. “Kami menghormati hak asasi setiap orang, termasuk tahanan, selama itu tidak mengganggu proses hukum yang sedang berjalan,” ujar salah satu petugas.
Setelah prosesi akad selesai, AJ kembali digiring ke ruang tahanan dengan tetap dijaga ketat. Meskipun harus menjalani masa tahanan, hari itu menjadi titik terang dan kebahagiaan tersendiri dalam hidupnya.
Menyikapi momen humanis ini, Kabid Humas Polda Kalbar, Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H., menyampaikan harapannya. "Kejadian di Polres Kayong Utara ini adalah bukti nyata komitmen Polda Kalbar untuk selalu mengedepankan sisi humanis dalam setiap pelaksanaan tugas kami. Kami percaya bahwa meskipun seseorang berhadapan dengan proses hukum, hak-hak dasar kemanusiaannya harus tetap dihormati sepanjang tidak bertentangan dengan prosedur dan keamanan. Harapan kami, melalui kegiatan-kegiatan yang mengedepankan kemanusiaan seperti ini, masyarakat dapat melihat bahwa Polri bukan hanya penegak hukum yang tegas, tetapi juga pengayom yang memiliki kepedulian terhadap setiap individu. Semoga momen ini menjadi pelajaran berharga dan memotivasi untuk menjalani proses hukum dengan baik, serta menjadi awal yang baru bagi kehidupan tahanan tersebut ke depannya."